Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 08 Maret 2014



KARYA TULIS RAJA REZQI MAULANA

BAHAYA MEROKOK

Rokok di bakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat di hirup lewat mulut. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan yang berbentuk kotak dan mudah masuk kedalam saku atau tempat-tempat yang terjangkau.

Dampak Rokok, sebenarnya yang paling berbahaya diantara perokok pasif dengan perokok aktif, perokok pasif lah yang sangat berbahaya apalagi untuk anak yang masih sekolah. Sudah banyak kita lihat anak-anak yang masih sekolah sudah menjadi perokok aktif, yang berbahaya adalah kawan-kawan yang dekat dengan mereka pada saat ia menghisap rokok dan asap nya akan terhirup oleh teman-teman, maka ini lah yang sangat berbahaya menjadi perokok pasif.

Faktor yang menurut saya membuat anak-anak yang masih sekolah menjadi perokok aktif karna :
1. Pergaulan Bebas
2. Dari Teman yang merokok
3. Karna ingin tau dengan rokok

Pendapat saya jika anda ingin menjauhi rokok cobalah jauhi orang-orang yang akan membuat kamu menjadi perokok dan menurut saya lebih baik kamu membeli permen atau makanan ringan untuk menjadi cemilan.

Melihat kenyataan yang pernah kita liat, rokok itu lebih banyak dampak negatifnya dari pada positifnya.
Apabila hal ini dibiarkan terus-menerus akan mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh manusia.

Setelah membaca karya tulis saya ini, semoga masyarakat dapat tersadarkan akan bahayanya rokok bagi kesehatan dan segera tinggalkan kebiasaan merokok. Supaya kesehatan akan tetap terjaga dan terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa anda.

Penulis : Raja Rezqi Maulana

Rabu, 26 Februari 2014

Profil Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci - Jambi



Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Sungai Penuh dibentuk berdasarkan PMK Nomor 67/PMK.01/2008 tahun 2008 di bawah koordinasi KPP Pratama Bangko. Wilayah kerjan KP2KP meliputi kabupaten Kerinci dan kota Sungai Penuh. Di KP2KP Sungai Penuh terdapat tiga orang pegawai tetap dan empat orang pegawai honorer.
Profil Kota Sungai Penuh
Sungai Penuh dulunya merupakan ibukota kabupaten Kerinci kemudian dimekarkan menjadi kota otonom tahun 2008 dengan luas 391,5 km2dan penduduk sebanyak 81.162 jiwa dengan kepadatan 205 jiwa perkilometer persegi. Mayoritas penduduk kota ini merupakan suku Kerinci. Disamping itu terdapat pendatang dari daerah lainnya terutama Minangkabau dan Jawa.
Kota Sungai Penuh terletak di ujung barat provinsi Jambi berjarak 421 km dari kota Jambi. Untuk mencapai kota Sungai Penuh dari Jakarta bisa ditempuh dengan perjalanan udara melalui kota Jambi, Padang atau Bengkulu. Dari kota Jambi ke kota Sungai Penuh ditempuh selama sepuluh sampai dengan dua belas jam menggunakan minibus (travel). Jika dari Padang dan Bengkulu, perjalanan akan memakan waktu masing-masing selama lima dan dua belas jam. Jarak dari kota Sungai Penuh ke Bangko (KPP induk) adalah 164 km yang bisa ditempuh selama empat sampai dengan lima jam melalui perjalanan darat.
Kota Sungai Penuh terdiri dari 8 kecamatan dan 69 kelurahan/desa. Memiliki luas keseluruhan 391,5 km2  dandari luas tersebut sebesar 231,77 km2atau 59% merupakan kawasan hutan lindung Taman Nasional Kerinci Seblat, sedangkan sekitar 41% merupakan daerah perkotaan.Wilayah kota ini memiliki topografi berbukit-bukit, berada pada kawasan Bukit Barisan dan hutan tropis.Kota Sungai Penuh berhawa sejuk dengan suhu rata-rata dalam satu tahun 22°C.
Produk Domestik Regional Bruto Kota Sungai Penuh tahun 2009 sebesar 13.085.497.000.000 rupiah dengan sektor yang dominan adalah dari sektor perdagangan dan jasa.
Profil Kabupaten Kerinci
Kerinci merupakan kabupaten paling barat di provinsi Jambi yang berbatasan  langsung dengan provinsi Sumatera Barat dan Bengkulu. Kabupaten Kerinci memiliki luas wilayah 3.808,5km2 dan penduduk 237.065 jiwa. Mayoritas penduduk Kerinci merupakan suku Kerinci.
Kabupaten Kerinci sampai dengan tahun 2008 beribukota di Sungai Penuh. Setelah pemekaran daerah, pusat pemerintahan dipindahkan secara berangsur-angsur dipindah ke Bukit Tengah. Kerinci terdiri dari 12 kecamatan dan 246 desa/kelurahan. Kabupaten Kerinci mempunyai luas 3.808,50 km2 yang terletak di sepanjang Bukit Barisan. Dari luas sebesar itu sebanyak 1918,19 km2 atau sebesar 50,38 % merupakan hutan lindung Taman Nasional Kerinci Seblat. Di wilayah kabupaten Kerinci terdapat banyak gunung antara lain Gunung Kerinci yang tingginya 3.805 meter dan merupakan gunung yang tertinggi di Pulau Sumatra, serta danau-danau seperti Danau Kerinci dan Danau Gunung Tujuh, yang merupakan danau tertinggi di Asia Tenggara. Daerah ini beriklim sejuk dengan suhu rata-rata sekitar 22oC.
Pada tahun 2010 total pendapatan asli daerah sebesar Rp. 30.626.077.057,35. Jika dibandingkan dengan Kabupaten lainnya di Propinsi Jambi, percepatan pertumbuhan ekonomi kabupaten Kerinci menduduki peringkat terakhir dari 12 kabupaten/kota. Sektor pertanian yang merupakan sektor andalan di Kabupaten Kerinci. Kabupaten Kerinci merupakan salah satu lumbung pangan bagi Propinsi Jambi maupun Propinsi sekitarnya.
Informasi Kontak
KP2KP Sungai Penuh
Jl. H Bakri No. 14 Sungai Penuh, Provinsi Jambi, 37112 Telp. / Faks. (0748) 21289
Situs Web : www.pajak.go.id
Sumber data :
1.    KKP2KP Sungai Penuh
2.    BBPS Kabupaten Kerinci : Kerinci dalam Angka 2011
3.    BBPS Kota Sungai Penuh : Sungai Penuh dalam Angka 2011
4.    IInternet

Sumber :  http://www.pajak.go.id/blog-entry/kp2kpsungaipenuh/profil-kota-sungai-penuh-dan-kabupaten-kerinci-jambi

Provinsi Jambi

prop-jambi

SEJARAH

Dengan berakhirnya masa kesultanan Jambi menyusul gugurnya Sulthan Thaha Saifuddin tanggal 27 April 1904 dan berhasilnya Belanda menguasai wilayah-wilayah Kesultanan Jambi, maka Jambi ditetapkan sebagai Keresidenan dan masuk ke dalam wilayah Nederlandsch Indie. Residen Jambi yang pertama O.L Helfrich yang diangkat berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal Belanda No. 20 tanggal 4 Mei 1906 dan pelantikannya dilaksanakan tanggal 2 Juli 1906.
Kekuasan Belanda atas Jambi berlangsung ± 36 tahun karena pada tanggal 9 Maret 1942 terjadi peralihan kekuasaan kepada Pemerintahan Jepang. Dan pada 14 Agustus 1945 Jepang menyerah pada sekutu. Tanggal 17 Agustus 1945 diproklamirkanlah Negara Republik Indonesia. Sumatera disaat Proklamasi tersebut menjadi satu Provinsi yaitu Provinsi Sumatera dan Medan sebagai ibukotanya dan MR. Teuku Muhammad Hasan ditunjuk memegangkan jabatan Gubernurnya.
Pada tanggal 18 April 1946 Komite Nasional Indonesia Sumatera bersidang di Bukittinggi memutuskan Provinsi Sumatera terdiri dari tiga Sub Provinsi yaitu Sub Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Tengah dan Sumatera Selatan.
Sub Provinsi Sumatera Tengah mencakup keresidenan Sumatra Barat, Riau dan Jambi. Tarik menarik Keresidenan Jambi untuk masuk ke Sumatera Selatan atau Sumatera Tengah ternyata cukup alot dan akhirnya ditetapkan dengan pemungutan suara pada Sidang KNI Sumatera tersebut dan Keresidenan Jambi masuk ke Sumatera Tengah. Sub-sub Provinsi dari Provinsi Sumatera ini kemudian dengan undang-undang nomor 10 tahun 1948 ditetapkan sebagai Provinsi.
Dengan UU.No. 22 tahun 1948 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah keresidenan Jambi saat itu terdiri dari 2 Kabupaten dan 1 Kota Praja Jambi. Kabupaten-kabupaten tersebut adalah Kabupaten Merangin yang mencakup Kewedanaan Muara Tebo, Muaro Bungo, Bangko dan Batanghari terdiri dari kewedanaan Muara Tembesi, Jambi Luar Kota, dan Kuala Tungkal. Masa terus berjalan, banyak pemuka masyarakat yang ingin keresidenan Jambi untuk menjadi bagian Sumatera Selatan dan dibagian lain ingin tetap bahkan ada yang ingin berdiri sendiri. Terlebih dari itu, Kerinci kembali dikehendaki masuk Keresidenan Jambi, karena sejak tanggal 1 Juni 1922 Kerinci yang tadinya bagian dari Kesultanan Jambi dimasukkan ke keresidenan Sumatera Barat tepatnya jadi bagian dari Kabupaten Pesisir Selatan dan Kerinci (PSK)
Tuntutan keresidenan Jambi menjadi daerah Tingkat I Provinsi diangkat dalam Pernyataan Bersama antara Himpunan Pemuda Merangin Batanghari (HP.MERBAHARI) dengan Front Pemuda Jambi (FROPEJA) Tanggal 10 April 1954 yang diserahkan langsung Kepada Bung Hatta Wakil Presiden di Bangko, yang ketika itu berkunjung kesana. Penduduk Jambi saat itu tercatat kurang lebih 500.000 jiwa (tidak termasuk Kerinci)
Keinginan tersebut diwujudkan kembali dalam Kongres Pemuda se-Daerah Jambi 30 April – 3 Mei 1954 dengan mengutus tiga orang delegasi yaitu Rd. Abdullah, AT Hanafiah dan H. Said serta seorang penasehat delegasi yaitu Bapak Syamsu Bahrun menghadap Mendagri Prof. DR.MR Hazairin.
Berbagai kebulatan tekad setelah itu bermunculan baik oleh gabungan parpol, Dewan Pemerintahan Marga, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Merangin, Batanghari. Puncaknya pada kongres rakyat Jambi 14-18 Juni 1955 di gedung bioskop Murni terbentuklah wadah perjuangan Rakyat Jambi bernama Badan Kongres Rakyat Djambi (BKRD) untuk mengupayakan dan memperjuangkan Jambi menjadi Daerah Otonomi Tingkat I Provinsi Jambi.
Pada Kongres Pemuda se-daerah Jambi tanggal 2-5 Januari 1957 mendesak BKRD menyatakan Keresidenan Jambi secara de facto menjadi Provinsi selambat-lambatnya tanggal 9 Januari 1957 .
Sidang Pleno BKRD tanggal 6 Januari 1957 pukul 02.00 dengan resmi menetapkan keresidenan Jambi menjadi Daerah Otonomi Tingkat I Provinsi yang berhubungan langsung dengan pemerintah pusat dan keluar dari Provinsi Sumatera Tengah. Dewan Banteng selaku penguasa pemerintah Provinsi Sumatera Tengah yang telah mengambil alih pemerintahan Provinsi Sumatera Tengah dari Gubernur Ruslan Mulyohardjo pada tanggal 9 Januari 1957 menyetujui keputusan BKRD.
Pada tanggal 8 Februari 1957 Ketua Dewan Banteng Letkol Ahmad Husein melantik Residen Djamin gr. Datuk Bagindo sebagai acting Gubernur dan H. Hanafi sebagai wakil Acting Gubernur Provinsi Djambi, dengan staff 11 orang yaitu Nuhan, Rd. Hasan Amin, M. Adnan Kasim, H.A. Manap, Salim, Syamsu Bahrun, Kms. H.A.Somad. Rd. Suhur, Manan, Imron Nungcik dan Abd Umar yang dikukuhkan dengan SK No. 009/KD/U/L KPTS. tertanggal 8 Februari 1957 dan sekaligus meresmikan berdirinya Provinsi Jambi di halaman rumah Residen Jambi (kini Gubernuran Jambi).
Pada tanggal 9 Agustus 1957 Presiden RI Ir. Soekarno akhirnya menandatangani di Denpasar Bali. UU Darurat No. 19 tahun 1957 tentang Pembentukan Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Jambi. Dengan UU No. 61 tahun 1958 tanggal 25 Juli 1958 UU Darurat No. 19 Tahun 1957 Tentang Pembentukan Daerah Sumatera Tingkat I Sumatera Barat, Djambi dan Riau. (UU tahun 1957 No. 75) sebagai Undang-undang.
Dalam UU No. 61 tahun 1958 disebutkan pada pasal 1 hurup b, bahwa daerah Swatantra Tingkat I Jambi wilayahnya mencakup wilayah daerah Swatantra Tingkat II Batanghari, Merangin, dan Kota Praja Jambi serta Kecamatan-Kecamatan Kerinci Hulu, Tengah dan Hilir.
Kelanjutan UU No. 61 tahun 1958 tersebut pada tanggal 19 Desember 1958 Mendagri Sanoesi Hardjadinata mengangkat dan menetapkan Djamin gr. Datuk Bagindo Residen Jambi sebagai Dienst Doend DD Gubernur (residen yang ditugaskan sebagai Gubernur Provinsi Jambi dengan SK Nomor UP/5/8/4). Pejabat Gubernur pada tanggal 30 Desember 1958 meresmikan berdirinya Provinsi Jambi atas nama Mendagri di Gedung Nasional Jambi (sekarang gedung BKOW). Kendati dejure Provinsi Jambi di tetapkan dengan UU Darurat 1957 dan kemudian UU No. 61 tahun 1958 tetapi dengan pertimbangan sejarah asal-usul pembentukannya oleh masyarakat Jambi melalui BKRD maka tanggal Keputusan BKRD 6 Januari 1957 ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Jambi, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi Djambi Nomor. 1 Tahun 1970 tanggal 7 Juni 1970 tentang Hari Lahir Provinsi Djambi.

GEOGRAFIS

Secara geografis Propinsi Jambi terletak antara 0º 45¹ 2º 45¹ LS dan 101º 0¹ – 104º 55 BT dengan wilayah keseluruhan seluas 53.435.72 KM² dengan luas daratan 51.000 Km2 , luas lautan 425,5 Km2 dan panjang pantai 185 Km. Batas-batas Wilayah Propinsi Jambi adalah sebagai berikut :
  • Sebelah Utara dengan Propinsi Riau
  • Sebelah Selatan dengan Propinsi Sumatera Selatan
  • Sebelah Barat dengan Propinsi Sumatera Barat
  • Sebelah Timur dengan Laut Cina Selatan
Propinsi Jambi termasuk dalam kawasan segi tiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Singapore (IMS-GT) dan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT). Jarak tempuh Jambi ke Singapura jalur laut melalui Batam dengan menggunakan kapal cepat (jet-foil) ditempuh ± 5 jam.

ADMINISTRATIF PEMERINTAHAN

Dengan adanya pemekaran Wilayah Kabupaten seperti UU No. 25 Tahun 2008 kini Propinsi Jambi terbagi menjadi 9 Kabupaten dan 2 Kota yaitu :
  1. Prov. Jambi ke Kabupaten Kerinci, (Ibukota Sungai Penuh) 419 Km.
  2. Prov. Jambi ke Kabupaten Sarolangun, (Ibukota Sarolangun) 179 Km
  3. Prov. Jambi ke Kabupaten Merangin, (Ibukota Bangko) 190 Km
  4. Prov. Jambi ke Kabupaten Bungo, (Ibukota Muara Bungo) 252 Km.
  5. Prov.Jambi ke Kabupaten Tebo, (Ibukota Muara Tebo) 206 Km
  6. Prov.Jambi ke Kabupaten Batanghari, (Ibukota Muara Bulian) 60 Km
  7. Prov.Jambi ke Kabupaten Muara Jambi, (Ibukota Sengeti) 27 Km
  8. Prov.Jambi ke Kabupaten Tanjung Jabung Barat, (Ibukota Kuala Tungkal) 131 Km
  9. Prov.Jambi ke Kabupaten Tanjung Jabung Timur, (Ibukota Muara Sabak) 129 Km
  10. Prov.Jambi ke Kota Jambi yang juga merupakan (Ibukota Propinsi Jambi) 3 Km
  11. Prov.Jambi ke Kota Sungai Penuh (Ibukota Kerinci) 420 Km

Bidang Tugas Pimpinan Di Provinsi Jambi

No.
Pimpinan BPK Perwakilan Provinsi Jambi
Bidang Tugas Pembinaan
1. Kepala Perwakilan Dra. Eliza, M.M., Ak.
  • Kelembagaan BPK Perwakilan Jambi
  • Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Daerah secara
umum
  • Pemeriksaan Investigatif
  • Hubungan Kelembagaan Dalam Negeri dan Luar Negeri
2. Kepala Sekretariat Perwakilan Drs. Pujo Sumekto
  • Pelaksanaan Tugas Penunjang dan Sekretaris Perwakilan
  • Penyelenggaraan dan pengkoordinasian dukungan administrasi, hukum dan
hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugasdan fungsi Perwakilan BPK RI di Jambi.
3. Kepala Sub Auditorat Jambi I Bernadetta Arum Dati, S.E., M.M., Ak. Pemeriksaan pengelolaan dan tanggungjawab keuangan daerah pada, Pemerintah Provinsi Jambi dan Kabupaten Kerinci, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo dan Kabupaten Batang Hari, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.
4. Kepala Sub Auditorat Jambi II Luhut Rajagukguk, S.E. Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Kota Jambi, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Merangin, Kabupaten Muara Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur, serta BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas tersebut di atas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang dilimpahkan oleh AKN.
5. Sub Bagian SDM Kurniawan Oetama, S.E., M.M. Pelaksanaan pengurusan sumber daya manusia di lingkungan BPK RI Perwakilan Jambi
6. Sub Bagian Keuangan Atik Priatna, S.E. Pelaksanaan kebijakan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan, dan pertanggungjawaban keuangan, serta menyiapkan bahan pendukung dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan BPK di lingkungan BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi
7. Sub Bagian Hukum dan Humas Djatu Apriellia, S.H. Pelaksanaan pemberian layanan di bidang hukum yang meliputi legislasi, konsultasi, bantuan dan informasi hukum, serta bidang kehumasan yang terkait dengan tugas dan fungsi BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi
8. Sub Bagian Umum Pelaksanaan pemberian layanan administrasi umum, teknologi informasi, dan keprotokolan, serta pelaksanaan pengurusan sarana dan prasarana di lingkungan Perwakilan BPK RI di Jambi
9. Sub Bagian Sekretariat Kepala Perwakilan Uci Damayanti, S.E., M.Si.




Sumber :http://www.jambi.bpk.go.id/?page_id=56
Peyelenggaraan kesekretariatan dan penyiapan informasi yang dibutuhkan oleh Kepala Perwakilan, pelaksanaan kegiatan lain sesuai dengan perintah Kepala Perwakilan

Dasar Hukum BPK RI Di Provinsi Jambi

1. UNDANG-UNDANG DASAR TAHUN 1945
PERUBAHAN KETIGA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 BAB VIIIA TENTANG BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
Pasal 23E
(1) Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.
(2) Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, sesuai dengan kewenangannya.
(3) Hasil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan/atau badan sesuai dengan undang-undang.
Pasal 23F
(1) Anggota Badan Pemeriksa Keuangan dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah dan diresmikan oleh Presiden.
(2) Pimpinan Badan Perneriksa Keuangan dipilih dari dan oleh anggota.
Pasal 23G
(1) Badan Pemeriksa Keuangan berkedudukan di ibu kota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai Badan Pemeniksa Keuangan diatur dengan undang-undang.

2. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan
Sebagai Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa Keuangan


4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara

5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara

Sumber :  http://www.jambi.bpk.go.id/?page_id=35

Visi dan Misi BPK RI Di Provinsi Jambi

VISI

Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dasar untuk berperan aktif dalam mendorong terwujudnya tata kelola keuangan negara yang akuntabel dan transparan.

MISI

  1. Memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
  2. Memberikan pendapat untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; dan
  3. Berperan aktif dalam menemukan dan mencegah segala bentuk penyalahgunaan dan penyelewengan keuangan negara.
sesuai dengan SK BPK RI

TUJUAN STRATEGIS

Melalui pelaksanaan misinya, BPK berupaya untuk mencapai tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:
  1. Mendorong terwujudnya pengelolaan keuangan negara yang tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, ekonomis, efisien, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan;
  2. Mewujudkan pemeriksaan yang bermutu untuk menghasilkan laporan hasil pemeriksaan yang bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan; dan
  3. Mewujudkan birokrasi yang modern di BPK.

NILAI-NILAI DASAR

Dalam melaksanakan misinya BPK menjaga nilai-nilai dasar sebagai berikut:
  1. Independensi
  2. Kami menjunjung tinggi independensi, baik secara kelembagaan, organisasi, maupun individu. Dalam semua hal yang berkaitan dengan pekerjaan pemeriksaan, kami bebas dalam sikap mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern, dan/atau organisasi yang dapat mempengaruhi independensi.
  3. Integritas
  4. Kami membangun nilai integritas dengan bersikap jujur, obyektif, dan tegas dalam menerapkan prinsip, nilai, dan keputusan.
  5. Profesionalisme
  6. Kami membangun nilai profesionalisme dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, ketelitian, dan kecermatan, serta berpedoman kepada standar yang berlaku.

    Sumber :  http://www.jambi.bpk.go.id/?page_id=40

Sekda Jambi-Komisi III bahas RUU PP Masyarakat Hukum Adat

Jambi (ANTARA News) - Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Syahrasadin, Senin (24/2) mengadakan pertemuan dengan Komisi III DPR RI membahas membahas Rancangan Undang Undang (RUU) Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat.

Rombongan Komisi III DPR RI yang dipimpin Herman Hadir beranggotakan Popong Otje Djundjunan, Abdul Wahab Dalimunthe, Harry Witjaksono, Zainun Akhmadi dan Sumanjaya.

Kedatangan anggota Komisi III itu bertujuan menjaring aspirasi terkait rencana pengesahan RUU tentang Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat.

Pimpinan rombongan Komisi III Herman Hadir mengatakan, berkaitan dengan penyusunan RUU ini, isu yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu definisi masyarakat hukum adat, proses pengakuan masyarakat hukum adat, hak dan kewajiban masyarakat hukum adat.

Selain itu, tugas dan wewenang pemerintah dan pemda dalam pengakuan dan perlindungan masyarakat hukum adat, pemberdayaan masyarakat hukum adat, mekanisme penyelesain konflik, peningkatan peran serta masyarakat dalam proses pengakuan hukum adat, dan isu-isu lain yang belum teridentifikasi.

Herman mengatakan, dalam pertemuan tersebut banyak isu yang tersaring, seperti masalah peradilan adat, bagaimana kasus-kasus sengketa yang ada diputuskan oleh peradilan adat yang final dan tidak banding sehingga tidak lagi diproses melalui peradilan umum.

Termasuk yang terkait dengan sumber daya alam, seperti lingkungan, pertambangan, kehutanan dan beberapa sektor lainnya, katanya.

Saat ini, DPR RI telah menyiapkan materi atau naskah akademik sehingga dalam waktu dekat RUU ini diupayakan dapat selesai dengan mengakomodir kearifan lokal yang ditemui.

Dengan adanya RUU ini akan memberikan peluang bagi daerah untuk membuat sebuah peraturan daerah yang lebih spesifik lagi.

Menanggapi hal tersebut, Sekda Provinsi Jambi Syahrasaddin menjelaskan, pada beberapa tahun terakhir hukum adat memiliki posisi yang sangat kuat dalam menyelesaikan banyak persoalan yang terjadi di desa.

"Saya contohkan ada suatu peristiwa di Kabupaten Sarolangun saat Suku Anak Dalam (SAD) mengalami konfik antar suku, dimana hukum positif tidak masuk," katanya.

Jika mereka tidak bisa menyelesaikan di tingkat desa lalu dimasukkan ke tingkat kecamatan dan hukum positif bisa masuk dan mengambil pengaruh, ini menjadi luar biasa sebab masyarakat SAD yang tidak mengerti hukum positif diterapkan kepada mereka.

Untuk itu diharapkan dengan adanya RUU yang akan dijadikan UU ini dapat menguatkan dan melindungi masyarakat adat, kata Sekda. (NF/E003)


Sumber :  http://www.antaranews.com/berita/421001/sekda-jambi-komisi-iii-bahas-ruu-pp-masyarakat-hukum-adat

Daftar Lengkap Nama Objek Tempat Wisata di Propinsi Jambi

Daftar Lengkap Nama Objek Tempat Wisata di Propinsi JambiJambi merupakan salah satu propinsi yang berada di Negara Indonesia dan terletak di pesisir timur di bagian tengah dari Pulau Sumatera. Jambi merupakan salah satu dari tiga propinsi di Indonesia yang memiliki nama Ibukota yang sama dengan nama Propinsinya, selain Propinsi Bengkulu dan Gorontalo. Jambi adalah tempat berasalnya dari Bangsa Melayu yaitu dari Kerajaan Malayu yang terletak di Batang Hari Jambi. Bahasa Melayu yang ada di Jambi sama seperti Melayu Palembang dan Melayu Bengkulu, yaitu berdialek "o".

Sekarang sarana & prasarana transportasi dari Kota Jambi yang menjadi sebuah pusat kegiatan transportasi & distribusi dari Propinsi Jambi, sudah tersedia dengan cukup baik. Banyak sekali cara yang bisa digunakan untuk mengakses menuju berbagai objek pariwisata yang berada di Kota Jambi maupun kabupaten lainnya yang berada di propinsi Jambi. Sarana transportasi alternatif yang biasa digunakan untuk mencapai Kota Jambi yang menjadi entry point dari seluruh daerah di Propinsi Jambi adalah dengan menggunakan pesawat, kapal ferry dan mobil.

Kurang lebih ada 10 kali penerbangan yang menuju ke Kota Jambi ataupun Keluar dari Kota Jambi di setiap harinya. Waktu yang dibutuhkan sekitar 55 menit waktu penerbangan dengan pesawat terbang dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Dan sekitar 20 menit waktu penerbangan dari bandara Sutan Badaruddin yang terletak di Palembang, Dan sekitar 60 menit waktu dari bandara Hang Nadim yang terletak di Batam.

Bukan hanya menggunakan Pesawat Terbang saja, akan tetapi Anda juga dapat mengunjungi Kota Jambi dengan menggunakan sebuah kapal ferry/speed boat dari Batam dengan waktu perjalanan kurang lebih 4 jam, melewati Pelabuhan Kuala Tungkal, dan kemudian menuju ke Kota Jambi dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan darat yang membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam menggunakan minibus/travel.

Perjalanan darat dengan menggunakan kendaraan beroda empat (baik itu kendaraan milik pribadi ataupun kendaraan umum seperti bis/travel yang saat ini paling banyak melayani rute Jambi), Jika dari dari Palembang  kira-kira membutuhkan waktu 4-5 jam, sekitar 8 jam jika di tempuh dari Padang, dan sekitar 10 jam waktu yang di tempuh jika dari Pekan Baru (Riau) dan Bengkulu. Sementara itu jika dari Pelabuhan Bakauheuni (Lampung), membutuhkan waktu sekiitar 18-20 jam perjalanan.

Peta Propinsi Jambi Pulau Sumatera
Peta Propinsi Jambi Pulau Sumatera
Berikut ini adalah daftar nama-nama objek tempat pariwisata yang terletak di propinsi Jambi :

Objek Tempat Pariwisata yang terletak di Kota Jambi
  1. Taman Mini Jambi & Taman Rimba
  2. Tanggo Rajo
  3. Hutan Kota Mayang Mangurai - Jambi
  4. Gelora (Gelanggang Olah Raga) Kota Baru Jambi
  5. Kolam Renang Tepian Rajo - Kota Baru Jambi
  6. Taman Ria Remaja - Kota Baru Jambi
  7. Taman Anggrek Sri Soedewi
  8. Taman Mayang Mangurai - Telanaipura
  9. Sanggar Batik & Kerajinan PKK Provinsi Jambi
  10. Dekranasda Jambi
  11. Pasar Keramik
  12. Obyek Wisata Danau Sipin
  13. Obyek Wisata Danau Teluk
  14. Mesjid Agung Al-Falah
  15. Kompleks Makam Rajo-rajo Jambi
  16. Makam Datuk Sintai
  17. Kampung Raja
  18. Museum Negeri Jambi & Museum Perjuangan Rakyat Jambi
Objek Tempat Pariwisata yang terletak di Kabupaten Muaro Jambi
  1. Kompleks Percandian Muaro Jambi
  2. Makam Puteri Selaras Pinang Masak, 
  3. Orang Kayo Gemuk & Orang Kayo Pedataran
  4. Taman Wisata Indah Setiti
  5. Taman ACI
Objek Tempat Pariwisata yang terletak di Kabupaten Batanghari
  1. Taman Hutan Raya Senami
  2. Taman Rekreasi Rengas Condong
  3. Pusat Kerajinan Ukiran Kayu Desa Pulau Betung
Objek Tempat Pariwisata yang terletak di Kabupaten Tebo
  1. Makam Sultan Thaha Syaifuddin
  2. Istana Sultan Thaha Syaifuddin
  3. Taman Hutan Raya Bukit Sari
  4. Taman Nasional Bukit 30 (TNBT)
  5. Batu Menangis & Air Terjun Bulian Berdarah
  6. Danau Sigombak
Objek Tempat Pariwisata yang terletak di Kabupaten Bungo
  1. Air Terjun Tegan Kiri
  2. Bunga Bangkai
  3. Air Terjun Ranah Sungai Ipuh
  4. Batu Tapak Sembilan & Gua Batu Muah Muaro
  5. Dam Semagi & Dam Batang Uleh
  6. Makam Pakubuwono III
  7. Mesjid Tuo Empelu Al-Falah
Objek Tempat Pariwisata yang terletak di Kabupaten Sarolangun
  1. Taman Nasional Bukit 12 (TNBD)
  2. Batu Bersurat Prasati Karang Berahi
  3. Sungai Batang Asai
  4. Danau Biaro
  5. Air Terjun Simpang Narso & Air Terjun Seluro
  6. Danau Kaco
  7. Panorama Alam Bukit Rayo & Bukit Paradun Sulah
Objek Tempat Pariwisata yang terletak di Kabupaten Merangin
  1. Gua Ulu Tiangko
  2. Grao Solar, Grao Nguak & Grao Kunyit
  3. Gunung Masurai
  4. Gunung Sumbing
  5. Danau Pauh
  6. Danau Depati Empat
  7. Air Terjun Sigerincing
  8. Gading Bertuah
  9. Perumahan Kuno Rantau Panjang
  10. Air Terjun Sungai Piul
  11. Jam Gento
Objek Tempat Pariwisata yang terletak di Kabupaten Kerinci
  1. Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS)
  2. Perkebunan Teh Kayu Aro
  3. Gunung Kerinci
  4. Danau Gunung Tujuh
  5. Air Terjun Telun Berasap
  6. Air Panas Semurup
  7. Danau Kerinci
  8. Goa Kasah
  9. Rawa Ladeh Panjang
  10. Mesjid Agung Pondok Tinggi
  11. Mesjid Keramat
  12. Batu Bergambar & Batu Patah
  13. Batu Meriam
  14. Benteng Depati Parbo
  15. Grao Rasau
Objek Tempat Pariwisata yang terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat
  1. Taman Nasional Bukit 30 (TNBT)
  2. Pusat Pelatihan Gajah Sumatera
  3. Pantai Pasir Putih & Hutan Mangrove
  4. Dermaga & Pasar Kuala Tungkal
Objek Tempat Pariwisata yang terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur
  1. Taman Nasional Berbak (TNB)
  2. Cagar Alam Hutan Bakau Pantai Timur
  3. Pulau Berhala
  4.  Makam Orang Kayo Hitam & Orang Kayo Pingai
Sekarang ini kondisi dari perhotelan yang berada di Kota Jambi sudah semakin berkembang dengan mulai didirikannya beberapa hotel berbintang, hal ini menunjukan lokasi perhotelan di kota jambi sudah mulai banyak. menurut data hotel tahunan 2011 (dikembangkan VHT-L 2012) jumlah hotel yang terletak di Kota Jambi ada sebanyak 72 hotel yang tersebar pada Kecamatan - kecamatan dari Kota Jambi terkecuali di Kecamatan Danau Teluk dan Kecamatan Pelayangan di karenakan letaknya yang jauh dari pusat Kota Jambi (daerah di seberang kota).
Jenis dari hotel yang berada di Kota Jambi banyak yang masih dalam kategori hotel melati di bandingkan dengan kategori hotel berbintang dan ada juga pondok wisata lainnya, jenis hotel yang tersedia meliputi 55 hotel melati, 4 hotel bintang satu, 3 hotel bintang dua, 5 hotel hotel bintang tiga, dan 3 hotel bintang empat, 1 pondok wisata (home stay), serta 1 yang lainnya (jenis hotel pendidikan).
Tumbuhnya industri perhotelan yang masih terus berkembang di Kota Jambi memberikan kontribusi positif pada struktur perekonomian kota dan juga memberikan kesempatan terbukanya lapangan kerja baru untuk masyarakat sekitar.
Daftar nama Hotel-hotel yang terletak di Kota Jambi yaitu sebagai berikut :

NO
NAMA
ALAMAT
Telepon (0741)
..:: HOTEL BERBINTANG ::..
1.
Abadi Suite Hotel dan Tower (124 kamar)
BINTANG 4
Jl. Prof.H.M.O Bafadhal No.111,Sungai Asam, 36134, Kota Jambi7555800, fax: 7555255
2.
Hotel Novita
(125 kamar)
BINTANG 4
Jl. Gatot Subroto No.44, Sungai Asam, 30134, Kota Jambi27208 fax: 27209
3.
Ratu Hotel dan Resort(53 kamar)
BINTANG 4
Jl. Slamet Riyadi No. 24, Legok, 36121, Kota Jambi668888, fax: 667788
4.
Hotel Abadi(144 kamar)
BINTANG 3
Jl. Gatot Subroto No. 92-98, Sungai Asam, 36134, Kota Jambi25600, fax: 23065
5.
Hotel Royal Garden Resort
(64kamar)
BINTANG 3
Jl. Ir. Marsda Surya Darma No.99, Kenali Asam Bawah, Kota Jambi443964, 444569, 44516, fax: 443816
6.
Hotel Wiltop Jambi
(67 kamar)
BINTANG 3
Jl. Sultan Thaha No. 17, Pasar, 36111, Kota Jambi7837088, fax: 7837499
7.
Hotel Grand(71 kamar)
BINTANG 3
Jl. Lintas Timur No. 28, Simp.IV Sipin, 36124, Kota Jambi668899, fax:668072
8.
Hotel Ceria(60 kamar)
BINTANG 3
Jl. M. Husni Thamrin No. 18 Kebun Jahe, Beringin, Kota Jambi7555090, fax: 7555030
9.
Hotel Cosmo(40 kamar)
BINTANG 2
Jl. Soekarno Hatta No. 07, Pasir Putih, 36139, Kota Jambi573500, fax: 571519
10.
Hotel Matahari I(62 kamar)
BINTANG 2
Jl. Sultan Agung No.67, Lebak Bandung, 36135, Kota Jambi24610, fax: 24033
11.
Hotel Golden Harvest(48 kamar)
BINTANG 2
Jl. Kapt. Pattimura No. 65, Kenali Besar, Kota Jambi581758, fax: 581399
12.
Hotel Harisman
(20 kamar)
BINTANG 1
Jl. Prof. M. Yamin, SH No.74, Payo Lebar, Kota Jambi63001
13.
Hotel Pundi Rezeki(48 kamar)
BINTANG 1
Jl. Sultan Iskandar Muda No. 88, Beringin, Kota Jambi7550538, fax: 7550539
14.
Hotel Jambi Raya(34 kamar)
BINTANG 1
Jl. Camar I No. 45-48, Beringin, 36134, Kota Jambi21175, fax: 34972
15.
Hotel Marisa(23 kamar)
BINTANG 1
Jl. Kol. Abunjani No. 12 Sipin, Kel. Selamat, Kota Jambi60570, fax:60533

..:: HOTEL MELATI ::..
1.
Penginapan Muslim Jl. K.H Wahid Hasyim No. 59, Orang Kayo Hitam, Kota Jambi31006
2.
Hotel Mayang Sari IJl. Camar I No. 88-90, Beringin, 36134, Kota Jambi20898
3.
Hotel Sri RamayanaJl. Sam Ratulangi, Beringin, Kota Jambi7554454
4.
Hotel MarinaJl. Sultan Thaha Pasar Angso Duo, Beringin, 36122, Kota Jambi7552967
5.
Hotel Mayang Sari IIJl. Jend. Sudirman No. 28, The Hok, Kota Jambi7552682
6.
Hotel PalemJl. Soekarno Hatta No. 45, Pasir Putih, 36139, Kota Jambi572164
7.
Hotel MandaminJl. Jend. Sudirman No. 33, The Hok, 36138, Kota Jambi20150
8.
Hotel JayakartaJl. Jend. Sudirman No. 18, Tambak Sari, 36138, Kota Jambi22667
9.
Hotel FormosaJl. Abdul Rahman Saleh No. 01, The Hok, Kota Jambi573126
10.
Hotel SepiaJl. Pangeran Hidayat, RT. 36, Paal Lima, Kota Jambi-
11.
Hotel Dani'sJl. Lingkar Barat No. 134, Kenali Besar, Kota Jambi
12.
Hotel Katan JayoJl. Pattimura RT. 43, Kenali Besar, Kota Jambi583768
13.
Hotel VirgoJl. Lintas Timur No. 57, Kenali Bawah, 36128, Kota Jambi-
14.
Hotel PerdanaJl. Kapten Marzuki No. 25, Paal Lima, Kota Jambi42182
15.
Hotel Sederhana DuoJl. Pangeran Hidayat No. 49C, Suka Karya, 36121, Kota Jambi41379
16.
Hotel SehatJl. Lingkar Barat 1 No. 86, Kenali Besar, 36128, Kota Jambi-
17.
Hotel AmanahJl. Kapt. Pattimura No. 01, Rawasari, Kota Jambi61673
18.
Hotel MustikaJl. Sultan Agung no. 81, Murni, 36121, Kota Jambi-
19.
Hotel Tepian AngsoJl. Orang Kayo Pingai No. 928, Talang Banjar, Kota Jambi7554704
20.
Hotel AriesJl. KH. Hasyim Ashari No. 97, Rajawali, Kota Jambi7554923

..:: HOTEL MELATI ::..
21.
Hotel Jambi PrimaJl. Bhayangkara No. 21-22, Talang Banjar, 36142, Kota Jambi7555290
22.
Hotel LidoJl. Pangeran Diponegoro No. 67, Talang Jauh, 36133, Kota Jambi26713
23.
Hotel AdipuraJl. Sumantri Brojonegoro No. 119, Payo Lebar, 36135, Kota Jambi60200
24.
Hotel Bungo AldoJl. Yunus Sanis No. 27, Kebun Handil, 36137, Kota Jambi42000
25.
Hotel LestariJl. Prof. M. Yamin, SH, Lebak Bandung, 36135, Kota Jambi75549900
26.
Hotel PinangJl. DR. Sutomo No. 09, Pasar Jambi, 36113, Kota Jambi22210, fax: 7552734
27.
Hotel Sederhana IJl. DR. Sutomo No. 55, Pasar Jambi, 36113, Kota Jambi22786
28.
Hotel PenawarJl. Gr. Djamin Datuk Bagindo No. 55, Talang Banjar 36145, Kota Jambi23650, fax: 22650

..:: HOTEL MELATI ::..
29.Hotel DahliaJl. Camar No. 01, Sungai Asam, 36134, Kota Jambi7550863 
30.Hotel Suka JayaJl. Sultan Thaha No. 155, Beringin, 36122, Kota Jambi20587
31.Hotel SarinaJl. Dewi Sartika RT. 18, Beringin, Kota Jambi7550757, fax: 7011083
32.Hotel Anda JayaJl. Sultan Thaha, Beringin, Kota Jambi7552909
33.Hotel MakmurJl. Husni Thamrin No. 14, Beringin, Kota Jambi22324, fax: 32407
34.Hotel SuryaJl. Husni Thamrin No. 46, Beringin, 36111, Kota Jambi26558, fax: 20550
35.Hotel Al-FathJl. Prof. DR Sumantri Brojonegoro No. 33, Sungai Putri, 36122, Kota Jambi60570, fax: 61993
36.Hotel SoviaJl. Arif Rahman Hakim No. 14, Simp.IV Sipin, 36124, Kota Jambi61991
37.Hotel AqsaJl. Jend. A. Thalib RT. 08, Pematang Sulur, 36122, Kota Jambi670951
38.Hotel CamarJl. Gatot Subroto No. 54-55, Sungai Asam, 36111, Kota Jambi26929
39.Hotel 88Jl. Halim Perdana Kusuma, Sungai Asam, 36164, Kota Jambi33286
40.Hotel 99Jl. Mr. Asaat No. 42-43, Orang Kayo Hitam, 36111, Kota Jambi20679, fax: 20679
41.Hotel Matahari IIJl. Prof. H.M.O Bafadhal No. 108, Sungai Asam, 36134, Kota Jambi7552416
42.Hotel WiltopJl. Sultan Thaha No. 18, Orang Kayo Hitam, Kota Jambi7837002
43.Hotel AnggrekJl. Camar III, Sungai Asam, Kota Jambi25545
44.Hotel MaxicanaJl. Halim Perdana Kusuma No. 14, Sungai Asam, 36134, Kota Jambi21779
45.Hotel Nusa WijayaJl. Kol. Abunjani, Simp. IV Sipin, Kota Jambi61569, 60154 
46.Hotel Mega IndahJl. Bougenville IV No. 01, Simp. IV Sipin, Kota Jambi63855, fax: 63998
47.Hotel Tepian BatanghariJl. Lintas Timur RT. 11, Penyengat Rendah, Kota Jambi7052601 
48.Hotel Putri Pinang MasakJl. Pattimura RT. 13 No. 6C, Simp. IV Sipin, 36124, Kota Jambi667412 
49.Hotel KursinaJl. A. Rahman Hakim No. 02, Simp. IV Sipin, Kota Jambi61156, fax: 668365 
50.Hotel SaferaJl. Jend. Sudirman No. 08, Tambak Sari, Kota Jambi20931 
51.Hotel Bungo KincaiJl. Prof. M. Yamin No. 23, Payo Lebar, 36135, Kota Jambi65082 
52.Hotel AiniJl. Prof. M. Yamin, SH No. 07, Payo Lebar, 36135, Kota Jambi61025 
53.Hotel CattelyaJl. Sri Sudewi Maschun Sofwan, Sungai Putri, 36922, Kota Jambi62256 
54.Hotel AmanahJl. Gatot Subroto No. 132, Sungai Asam, 36134, Kota Jambi22032 
55.Hotel Bintang TimurJl. Dewi Sartika No. 62 RT. 17, Beringin, Kota Jambi33444 
..:: HOME STAY & LEMBAGA PENDIDIKAN ::..
 1.
Pondok Wisata Makasar Bersinar Jl. Sersan Muslim, Paal Merah, 76137573210
2.
EDOTEL JAMBI (KPN SMK NEGERI JAMBI)Jl. Urip Sumoharjo No. 31, Sungai Putri, 36122, Kota Jambi60077, fax: 60077

Kehidupan darimasyarakat Kota Jambi begitu melekat erat dengan adat dan tradisinya, tidak akan lengkap rasanya jika tidak menyediakan beraneka ragam santapan, mulai dari jajanan & masakan tradisional yang hanya anda dapat di Jambi (seperti tempoyak, tepék, dll.), sampai dengan hidangan bertaraf internasional di beberapa restaurant & hotel berbintang.

Sumber :  http://yoshiewafa.blogspot.com/2013/03/daftar-lengkap-nama-objek-tempat-wisata-di-propinsi-jambi.html

Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Meniadakan Beasiswa SI

JAMBI- Bulan November, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jambi berencana mengumumkan kelulusan bantuan beasiswa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi. Sayangnya, pengumuman tersebut hanya untuk beasiswa Strata Dua (S2) dan Strata Tiga (S3).

Disdik memastikan tahun ini tidak ada anggaran untuk bantuan beasiswa bagi mahasiswa Strata Satu (SI).

"Bulan depan mudah-mudahan kita sudah keluarkan hasil tes seleksi beasiswa untuk 2013. Untuk S2 itu 240an, S3 90 orang. Untuk S1 sementara kita pending dulu," ungkap Kepala Disdik Provinsi Jambi Erwan Malik saat ditemui di acara Ki Hajar Award, Rabu (2/10).

Sumber :  http://jambi.tribunnews.com/2013/10/02/dinas-pendidikan-provinsi-jambi-meniadakan-beasiswa-si

Minuman Khas Padang di Badunsanak


Minuman Khas Padang di Badunsanak - BUBUR5.jpg TRIBUNJAMBI.COM - MASAKAN Padang khas Sumatera Barat barangkali sebagian besar orang sudah mengenalnya, mengingat keberadaan restoran ini hampir ada di semua kota besar di Indonesia. Namun bila bicara soal penganan tradisionalnya barangkali belum banyak orang yang tahu. Pada kenyataannya memang sangat jarang restoran yang menyajikan masakan padang lengkap dengan minumannya, kecuali restoran yang memang berada di Sumatera Barat. Di Jambi juga demikian, dari sederet rumah makan Padang hampir tidak ada yang menyertakan minuman khasnya dalam menu. Namun, hal 'kecil' itu justru menjadi perhatian sehingga menjadi daya tarik dan ciri khas di restoran Badunsanak.Di restoran yang terletak di kawasan Paal 7, Kenali Asam Bawah, Kota Baru ini Anda dapat menjumpai aneka hidangan lain khas ranah Minang. Mulai dari bubur kampiun, Ampiang Dadieh, Cindua Rameh dan masih ada sederet menu khas lainnya ala Badunsanak. Tak bisa sembarang orang bisa mengolah hidangan khas ini, oleh karenanya koki khusus minuman khas ini didatangkan langsung dari daerah asal makanan itu berada.
"Ini ciri khas Badunsanak, karena menu-menu ini tidak ditemui di restoran
 Padang lain, kecuali restoran yang memang berada di Sumbar. Kokinya pun kita datangkan dari sana," papar Herman, general manajer Badunsanak kepada Tribun, Sabtu (7/12) siang.
Nah, bicara soal menu khas, di Badunsanak ada yang namanya bubur kampiun. Bagi orang Sumbar asli, tentu tahu arti kampiun yakni campur. Sesuai namanya, bubur kampiun ini terdiri dari beragam bahan yang dicampur menjadi satu. Ada delima, kacang ijo, kacang merah, ketan, pisang dan beberapa bahan lain. Rasanya manis segar dengan sedikit ramuan rempah, membuat penganan ini banyak diminati pelanggan.
Koki spesialis penganan khas, Udin, menyampaikan bahwa bubur kampiun merupakan makanan asli dari Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar. Penganan ini sudah ada sejak ia kecil, biasa dimakan para petani untuk melepas dahaga. Selain bubur kampiun, masih ada yang namanya Ampiang Dadieh yang berarti ketan dan susu sapi murni. Semua bahan dalam penganan ini sengaja didatangkan langsung dari Sumatera Barat, mengingat di Jambi bahan tersebut sulit di dapat. Penganan ini biasanya disajikan panas, untuk disantap pagi hari. Susu sapi murni ditaruh dalam sebuah wadah bambu dan ditutup daun pisang.
Dari deretan penganan khas, selain dua menu tersebut masih ada sederet menu khas yang lain, ada es tebak, kacang padi, cindua rameh, cendol ramas dan lainnya. Namun namanya restoran Padang, tak lengkap kalau tak menyajikan aneka makanan yang menggoda lidah. Tiga menu yang menjadi andalan di tempat ini adalah sop buntut, ayam pop dan gulai kepala kakap. Tribun sempat mencoba ayam pop, yang rasanya memiliki karakter rasa yang pas, gurih dengan bumbu yang meresap. Tanpa sambal maupun perasa lain, daging ayam ini sudah sangat lezat untuk dijadikan lauk.
Uniknya, di balik tampilan mewah rumah makan ini, harga-harga yang ditawarkan relatif murah. Untuk gulai kakap saja hanya dibandrol Rp 10 ribu saja per porsi (badan), sedangkan gulai kepala kakap dibandrol beragam, sesuai ukuran kepala. Porsi paling jumbo gulai kepala kakap ini hanya dibandrol dengan harga Rp35 ribu saja per porsinya. Begitu juga dengan sop buntut yang hanya dibandrol Rp 15 ribu per porsi. Sedangkan untuk jajanan khas, bervariatif mulai rp 12 ribuan per porsi.

SUMBER :  http://jambi.tribunnews.com/2013/12/10/minuman-khas-padang-di-badunsanak

Mengulik Sejarah Jambi dan Peradaban Buddha

Donny Apriliananda Museum Perjuangan Rakyat Jambi menjadi salah satu tujuan tim Avanzanation Journey.
Jambi, KompasOtomotif – Provinsi Jambi menyimpan sejarah dan cerita masa lalu yang cukup menarik. Inilah yang membuat tim Avanzanation Journey harus menyinggahi kota pesisir Timur Sumatera itu.

Tiga titik diagendakan dalam city tour, antara lain Museum Negeri, Museum Sejarah Perjuangan, dan Candi Muaro Jambi. Jelas sudah, bidikan tim kali ini adalah murni berwisata sejarah. Didampingi komunitas setempat dan didukung dealer Agung Automall, iring-iringan Toyota Avanza membelah kepadatan kota dan singgah di destinasi pertama.

Museum Negeri JambiDibangun pada 1981 dan berubah nama menjadi Museum Siginjai pada 2012 itu berdiri di atas tanah seluas 13.350 meter persegi, memiliki koleksi geologika berupa fosil kayu, batuan dan mineral, fosil manusia, hingga flora dan fauna. Asal-usul kota digambarkan di sini, termasuk kekayaan budaya dan sejarah peradaban masyarakat setempat.

Menariknya, museum ini juga menyimpan benda peninggalan prasejarah seperti beliung batu, gong bertuliskan aksara kuno Cina, teko, piring porselen, fragmen tangan, hingga arca Buddha. Kelengkapannya ditambah dengan koleksi filologika atau naskah-naskah kuno yang ditulis tangan seperti naskah incung Kerinci yang ditulis di atas tanduk dan bambu, Alquran dan Kitab Tassawuf.

Donny Apriliananda Avanzanation Journey berwisata sejarah di Museum Negeri Jambi.
Museum Sejarah PerjuanganSelanjutnya, rombongan bergerak menuju Museum Perjuangan Rakyat Jambi. Di sinilah tempat yang tepat untuk mengetahui kisah perjuangan masyarakat setempat melawan penindasan di zaman kolonial. Semakin tegas, karena saat memasuki gedung, tim disambut patung Pahlawan Nasional Jambi yang berdiri di antara dua harimau Sumatera, yaitu Sulthan Thaha Saifuddin.

Lantai dasar berisi pameran senjata dan baju perang. Sementara lantai dua adalah tempat diorama-diorama perang Jambi yang bisa mengeluarkan suara berupa narasi mengenai masing-masing peperangan. Sedangkan lantai tiga berisi koleksi meja kerja yang dipergunakan pejuang kemerdekaan, serta dokumen tertulis dan naskah perjuangan lengkap dengan foto-foto.

Donny Apriliananda Candi Muaro Jambi menyimpan rahasia terpendam sebagai "kampus" Buddha terbesar di dunia.
Candi Muaro JambiTim lalu bergerak ke arah Timur Jambi sejauh 25 km, menuju kompleks Candi Muaro Jambi. Di berbagai laman dan bahkan wikipedia, hanya disebutkan situs purbakala yang diperkirakan dibangun pada abad ke-7 itu adalah salah satu candi yang terawat di Sumatera, menyimpan sejarah peradaban Buddha dan Hindu di tanah Sumatera.

Namun, setelah KompasOtomotif bersama tim Avanzanation Journey gali dari Subrata, pemandu kompleks candi, Muaro Jambi dulunya adalah tempat belajar agama Buddha—semacam universitas—terbesar di dunia! Luasnya 3.100 hektar menyusuri aliran Sungai Batanghari. Dari 84 titik candi yang ditemukan, masih delapan candi yang mulai nampak berdiri.

Kesultanan Jambi

Kesultanan Jambi adalah kerajaan Islam yang berkedudukan di provinsi Jambi sekarang. Kerajaan ini berbatasan dengan Kerajaan Indragiri dan kerajaan-kerajaan Minangkabau seperti Siguntur dan Lima Kota di utara. Di selatan kerajaan ini berbatasan dengan Kesultanan Palembang (kemudian Keresidenan Palembang). Jambi juga mengendalikan lembah Kerinci, meskipun pada akhir masa kekuasaannya kekuasaan nominal ini tidak lagi dipedulikan.
Ibukota Kesultanan Jambi terletak di kota Jambi, yang terletak di pinggir sungai Batang Hari.

Geografi

Jambi berkembang di wilayah cekungan Batang Hari, sungai terpanjang di Sumatera. Sungai ini, dan anak-anak sungainya, seperti Tembesi, Tabir dan Merangin, merupakan tulang punggung wilayah tersebut. Sungai Tungkal yang berbatasan dengan Indragiri memiliki cekungan tangkapan air sendiri. Sungai-sungai itu merupakan andalan transportasi utama Jambi.

Kependudukan

Penduduk Jambi relatif jarang. Pada 1852 jumlah penduduk diperkirakan hanya sebanyak 60.000 jiwa, dan Jambi Timur nyaris tidak berpenghuni. Etnis Melayu berdiam di pinggiran sungai Batang Hari dan Tembesi. Orang Kubu menghuni hutan-hutan, sedangkan orang-orang Batin mendiami wilayah Jambi Hulu. Pendatang dari Minangkabau disebut sebagi orang Penghulu, yang menyatakan tunduk pada orang-orang Batin.[rujukan?]

Sejarah

Pangeran Ratu Martaningrat menyerah ke Belanda tahun 1903.
Wilayah Jambi dulunya merupakan wilayah Kerajaan Malayu, dan kemudian menjadi bagian dari Sriwijaya. Pada akhir abad ke-14 Jambi merupakan vasal Majapahit, dan pengaruh Jawa masih terus mewarnai kesultanan Jambi selama abad ke-17 dan ke-18.
Berdirinya kesultanan Jambi bersamaan dengan bangkitnya Islam di wilayah itu. Pada 1616 Jambi merupakan pelabuhan terkaya kedua di Sumatera setelah Aceh,[rujukan?] dan pada 1670 kerajaan ini sebanding dengan tetangga-tetangganya seperti Johor dan Palembang.[rujukan?] Namun kejayaan Jambi tidak berumur panjang. Tahun 1680-an Jambi kehilangan kedudukan sebagai pelabuhan lada utama, setelah perang dengan Johor dan konflik internal.
Tahun 1903 Pangeran Ratu Martaningrat, keturunan Sultan Thaha, sultan yang terakhir, menyerah Belanda. Jambi digabungkan dengan keresidenan Palembang.
Tahun 1906 kesultanan Jambi resmi dibubarkan oleh pemerintah Hindia Belanda.

Pemerintahan

Kesultanan Jambi dipimpin oleh raja yang bergelar sultan. Raja ini dipilih dari perwakilan empat keluarga bangsawan (suku): suku Kraton, Kedipan, Perban dan Raja Empat Puluh. Selain memilih raja keempat suku tersebut juga memilih pangeran ratu, yang mengendalikan jalan pemerintahan sehari-hari.[rujukan?] Dalam menjalankan pemerintahan pangeran ratu dibantu oleh para menteri dan dewan penasihat yang anggotanya berasal dari keluarga bangsawan. Sultan berfungsi sebagai pemersatu dan mewakili negara bagi dunia luar.[rujukan?]

Senarai (silsilah) Sultan Jambi

Berikut adalah daftar Sultan Jambi.
Tahun Nama atau gelar
1790 – 1812 Mas’ud Badruddin bin Ahmad Sultan Ratu Seri Ingalaga
1812 – 1833 Mahmud Muhieddin bin Ahmad Sultan Agung Seri Ingalaga
1833 – 1841 Muhammad Fakhruddin bin Mahmud Sultan Keramat
1841 – 1855 Abdul Rahman Nazaruddin bin Mahmud
1855 – 1858 Thaha Safiuddin bin Muhammad (1st time)
1858 – 1881 Ahmad Nazaruddin bin Mahmud
1881 – 1885 Muhammad Muhieddin bin Abdul Rahman
1885 – 1899 Ahmad Zainul Abidin bin Muhammad
1900 – 1904 Thaha Safiuddin bin Muhammad (2nd time)
1904 Dihancurkan Belanda
2012 Abdurrachman Thaha Safiuddin ( Dinobatkan pada Tanggal 18 Maret 2012 )

Raden Abdurrahman Dinobat Sebagai Sultan Jambi

Kerajaan Melayu Kesultanan Jambi kini telah memiliki seorang sultan. Setelah sekian puluh tahun lamanya, pelestarian Kerajaan Melayu Kesultanan Jambi sejak wafatnya Sultan Thaha Syaifuddin, saat penyerangan penjajah Belanda yang dipimpin oleh Leutenant G. Badings ke tempat terakhir pelarian Sultan Thaha Syaifuddin di Tanah Garo, dan wafat dalam pertempuran di Desa Betung Bedarah, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo pada 1904. Kerajaan Melayu Kesultanan Jambi hingga awal tahun 2012 ini, sebagai bagian pelestarian aset sejarah dan budaya Melayu Nusantara, malahan belum berdiri tegak. Namun kejayaan dan kemasyuran Kesultanan Jambi di era Sultan Thaha Syaifuddin tempo dulu bakal terwujud dengan digelarnya prosesi adat agung penobatan penerus Sultan Thaha Syaifuddin kepada Raden Abdurrachman Bin Raden Djak’far Kertopati gelar Pangeran Mudo, sebagai Sultan Kerajaan Melayu Kesultanan Jambi (pelestarian) yang baru, beserta permaisuri Ratu Mas Siti Aisah Bin Raden Haji Usman Yasin gelar Ratu Aisah Kusumo Ningrat. Penobatan yang digelar di Ball Room Hotel Novita pada Minggu, 18 Maret 2012, dilakukan oleh Bunda Ratu Syarifah Muryani Allatif asal dari Malaysia. Bunda Ratu mengklaim lahir di Penegak, Sarolangun, dan keturunan dari Putri Pinang Masak.
Penobatan ini berdasarkan penetapan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Kelas I Jambi Nomor.18/Pdt.P/2008/PA.Jb, tertanggal 19 Mei 2008. yang diketuai oleh Mahmuddin Rasyid MH, serta dua orang hakim anggota lainnya, yaitu Muhammad DJ dan Mahmud Fauzi, ditambah seorang panitera pengganti, Yusran Marpaung.
Majelis Hakim Pengadilan Agama Jambi menetapkan bahwa Raden Abdurrachman Bin Raden Dja’far Kertopati gelar Pangeran Mudo, adalah keturunan sah dari garis keturunan Raja Kerajaan Melayu Kesultanan Jambi, dari garis lurus keturunan Sultan Thaha Syaifuddin Gelar Pangeran Jayaningrat dengan Permaisuri Ratu Chalijah gelar Ratu Anom Kesumo Ningrat sebagai Ahli Waris dan Penerima Waris tahta pelestarian Kerajaan Melayu Kesultanan Jambi sekarang.
Posisi Raden Abdurrachman Bin Raden Dja’far Kertopati gelar Pangeran Mudo diperkuat lagi berdasarkan dokumen ‘Surat Wasiat’ milik ayah kandung Raden Iskandar HK gelar Pangeran Prabu yaitu Raden Hasan Basri Bin Raden Inu Kertopati Bin Sultan Thaha Syaifuddin pada 1989. Yakni satu tahun, sebelum Raden Hasan Basri wafat pada 1990 lalu,
Surat wasiat tersebut menyatakan bahwa apabila kelak seluruh keluarga besar dan keturunan Sultan Kerajaan Melayu Kesultanan Jambi, yaitu Sultan Thaha Syaifuddin, yang juga telah ditetapkan oleh pemerintah RI sebagai Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Nomor.079/TK/1977 ini, serta segenap unsur pemerintah daerah Provinsi Jambi di dalam memutuskan dan menentukan sikap, siapa yang berhak sebagai ahli waris dan penerima waris tahta Kerajaan Melayu Kesultanan Jambi sebagai Sultan Jambi, untuk meneruskan tongkat estafet kesultanan maupun Sultan Jambi Pelestarian, yaitu Raden Abdurrachman bin Raden Ja’far Kertopati gelar Pangeran Mudo.

Riwayat sosok Sultan Kerajaan Melayu Kesultanan Jambi pelestarian ini, yakni Sultan Abdurrachman Thaha Syaifuddin, dia adalah putra mahkota dari Raden Dja’far Kertopati Bin Raden Inu Kertopati, dan ibunya bernama Ratu Mas Maimunah gelar Ratu Kecik Binti RA. Rahman gelar Pangeran Ratu Martoningrat Bin Sultan Thaha Syaifuddin.
Secara langsung mempunyai anak tunggal selaku pewaris tahta sekaligus putra mahkota Kerajaan Melayu Kesultanan Jambi, yaitu Raden Abdurrachman alias Raden Guntur bergelar Pangeran Mudo.
Sultan Kerajaan Melayu Kesultanan Jambi, Sultan Abdurrachman Thaha Syaifuddin yang lahir di salah satu kamar bagian tengah Rumah Dinas Residen Jambi yang pertama (sekarang Rumah Dinas Gubernur Jambi), Raden Inu Kertopati di Tanah Putih, Kecamatan Pasar, Kota Jambi sekarang, pada Jum’at, 16 Juni 1950.
Menanamatkan pendidikan terakhirnya di SMA Negeri 1 Kota Jambi dan bekerja sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) dilingkungan Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Jambi hingga diai pensiun pada 2006.
Dari pernikahan dirinya dengan Ratu Mas Siti Aisyah gelar Ratu Aisyah Kesumo Ningrat, dikaruniai dua orang putra dan seorang putri, masing-masing yaitu Raden Rano Dwi Anggoro gelar Pangeran Ratu sebagai pewaris tahta sekaligus putra mahkota Kerajaan Melayu Kesultanan Jambi pelestarian, Raden Wawan Pitrah Nugraha dan Ratu Mas Nora Fitria Ulfah.
Gelar kesultanan yang melekat pada dirinya, yaitu Pangeran Mudo dan Ratu Ngurah Sultan Abdurrachman Thaha Syaifuddin. Gelar Ratu Ngurah tersebut merupakan gelar kekerabatan yang diperolehnya dari Raja Bali, DR. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III ketika acara peresmian Museum Soekarno pada 11 November 2011 di Tampak Siring, Gianyar, Bali.
Disamping itu, dirinya juga terlibat aktif di beberapa organisasi sultan dan raja se-Nusantara, seperti anggota AKKI (Asosiasi Kerajaan Kesultanan Indonesia), dan anggota Yayasan Raja Sultan Nusantara (YARASUTRA).

 Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Jambi
 

Blogger news